, , , , ,

Cerpen Mahasiswi Psikologi Islam tentang “Bullying” Mendapatkan Peringkat ke-3, pada Peksimida SULUT

Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) adalah ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peserta Peksiminas adalah para pemenang pada Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi. Peksimida Sulawesi Utara tahun 2024 dilaksanakan pada tanggal 21-22 Mei 2024, dengan berbagai rangkaian kegiatan seleksi yang…

By.

min read

Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) adalah ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peserta Peksiminas adalah para pemenang pada Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi.

Peksimida Sulawesi Utara tahun 2024 dilaksanakan pada tanggal 21-22 Mei 2024, dengan berbagai rangkaian kegiatan seleksi yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Tanggal 21-22 Mei tersebut adalah acara puncak dari seluruh rangkaian acara ini, yang dilaksanakan di Universitas Sam Ratulangi Manado. Peserta yang ikut pada 15 cabang perlombaan tidak hanya berasal dari Kampus di bawah nauangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saja, Kampus di bawah naungan Kementerian Agama juga ikut menjadi peserta, yaitu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.

Peserta dari IAIN Manado, Puspita Sari Setya Ningrum adalah Mahasiswi Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, yang mengikuti perlombaan “Penulisan Cerpen” dengan tema “Bebas dan Merdeka”. Puspita mengangkat judul cerpen tentang “Ayamku Jangan Diinjak, Zain!”, sebuah cerpen yang menceritakan tentang seorang anak dari keluarga miskin, yang tidak bisa melawan atau menyuarakan tindakan pembullyan yang dialaminya kepada orang lain. Menurut Puspita, ‘dari judul cerpen ini, tersimpan sebuah pesan edukasi kepada siapapun terutama kepada anak-anak, bahwa mereka memiliki hak untuk dapat berbicara atau menyuarakan sesuatu tindakan tidak baik kepada dirinya, tanpa memandang status kaya atau miskin, terutama dalam ilmu Psikologi tindakan bullying adalah tindakan yang sangat berefek kepada mentalitas anak, dan itu akan membawa pengaruh buruk pada psikologinya ketika dewasa”.

Dari pihak Kampus, Fakultas maupun Program Studi Psikologi Islam sangat berbangga terhadap pencapaian Puspita melalui perlombaan cerpen ini, semoga dapat menginspirasi banyak orang dalam mengedukasi bahayanya tindakan bullying di dalam dunia pendidikan kita, terutama efeknya terhadap mentalitas anak bahkan orang Dewasa. Sekertaris Program Studi Psikologi Islam Zulkifli Mansyu, M.A mengatakan, “selamat dan sukses buat Puspita, Alhamdulillah ilmu tentang Parenting Psikologi yang diajarkan di dalam kelas, dapat diimplentasikan kepada khalayak Umum melalui media cerpen, Insha Allah cerpen ini akan banyak dibca oleh anak-anak maupun orang dewasa, sehingga dapat mengedukasi bahwa tindakan bullying sangat berbahaya bagi psikologi masa depan anak-anak kita”.